Aku menemuinya tergesa. Sudah setahun ini kami selalu bertemu di sebuah tempat istimewa dengan rumput hijau di bawah naungan pohon kamboja dengan rumpun kembang kertas yg seperti di semai begitu saja.. Ku bawakan mawar yang mewangi dan sedap malam yang berbatang kurus tak melengkung dan terlihat jangkung.. "Happy Anniversary!", bunga kuberikan, terlihat romantis bukan?•
Seperti layaknya orang-orang lain yang merayakan ulang hari istimewanya entah itu tanggal jadian atau pernikahan, maka kami pun jua. Tepat di hari ini, Oktober tanggal dua. Kami mengingat dan merayakannya sebagai anniversary perpisahan kami, 12 bulan sudah tak bersama lagi..
•
Kami mengenang waktu dulu, tertawa menertawakan masa kecil atau kejadian apapun yang bila dikenang kembali hanya akan menjadi cerita lucu, menceritakan apa saja yg terjadi kini dan mengakhirinya dengan berbalasan doa yg kadang menyusutkan air mata. Lalu berpadulah janji: "Kita akan bertemu lagi.." lalu dia menjawab: "Ah, bukankah kita bertemu setiap hari?"
•
Terkadang ada baiknya pula merayakan perpisahan. Apalagi jika dia tak benar-benar berpisah dari kita. Setahun jasadnya akan lepas, tinggal tulang-belulang yang terurai lebih lama. Yang lain akan melebur, menjadi tanah atau udara, menjadi kabut atau ion air, bulu kucing, dedaunan di pekarangan. Mengisi semesta. Menanungi dalam wujud yang tak terkira. Apalagi kita berbagi DNA yang sama.. Tak benar-benar berpisah, justru mengada yang sebenarnya..
•
"Happy Anniversary yang pertama.." Bunga mawar yang menguarkan aroma dan sedap malam yang jangkung kuletakkan di pusara.. 💕